0 Cinta lama, teman baru.

Label:

Hai, cinta lamaku!

Apa kabar sekarang? Masih suka ngupil sembarangan? Aku rindu melihat kamu melakukannya. Kegiatan jorok itu tampak indah bagiku, karena itu kamu. Coba saja  kegiatan itu dilakukan oleh teman sebangkumu, wanita yang berotot itu, pasti aku jijik.

Oiya, aku ada kabar gembira buatmu. Buatku sih tepatnya, tapi semoga kau ikut bahagia untukku. Kabar gembiranya adalah... Aku punya teman baru. Hehehe..
Baru saja menjadi temannya aku sudah bahagia gini. Teman baruku itu orangnya asik, sih. Dia wanita yang cantik, aku suka dia sepertinya. Dasar aku ini, gampang sekali jatuh cinta, dan sulit untuk melupakan. Iya, kan? Tapi tetap, jatuh cintaku yang paling indah masih karena kamu. Tapi ini tidak kalah indah.

Kamu jangan cemburu, cinta lamaku. Ini semua aku lakukan untukmu juga. Kan kamu yang meminta aku untuk melupakanmu, ingat?
Tapi aku tidak akan melupakanmu, itu hal yang mustahil. Aku hanya akan tidak mencintaimu lagi. Dan sepertinya ini berjalan dengan baik.

Sudah dulu ya, aku mau keluar sama teman baruku itu.

Salam, Cinta lamamu.

0 I Lost In You

Label:

Saat kau tersenyum, pelangi terbentuk dengan sendirinya. Aku terpaku terpana melihat indahnya. Hingga aku lupa, aku lupa siapa diriku sebenarnya, yang bukan apa-apa, bukan siapa-siapa. 
Dirimu adalah hutan, aku tersesat saat aku mendekat, aku kehilangan arah. 
Lalu aku melihat cahaya terang, cukup menyilaukan. Aku berjalan mendekat, semakin silau, hingga membuat bola mataku perih, meneteskan ait mata. Ternyata cahaya menyilaukan itu bola matamu. 
Aku tembus cahaya terang itu dengan perih di mata. Kini di hadapanku terbentang luas samudera, sampai tak terlihat ujungnya. 
Itu hatimu, sedalam itulah, seluas itulah. 
Aku coba meraihnya, aku coba menyelaminya, aku melompat ke dalam, ke dalam hatimu, ke dalam samudera itu. 
Aku tenggelam, aku terbawa arus air, aku dihantam ombak, aku diombang-ambing angin. 
Aku hancur jadi puing.

0 Tentang Aku

Label:

Aku terlalu aneh untuk menjadi orang yang aneh, mungkin pula terlalu seperti kebanyakan untuk menjadi berbeda, dan hanya satu-satunya, sebab setiap orang selalu menganggap diri mereka berbeda dari orang-orang lain, lalu tanpa disadari, dengan begitu setiap orang malah menjadi sama saja seperti yang lainnya, termasuk aku, tapi aku tahu ada yang aneh denganku.


Terakhir kali kulihat ke arah jam dinding sudah menunjukkan pukul dua pagi, itu tadi, saat pertama kali kuputuskan untuk tidur. Kini setengah jam sudah aku berputar-putar seperti marmut di dalam roda yang diputarnya sendiri tepat di tempat dimana aku biasa tidur. Menunggu lelah, lalu berhenti, menyerah. Aku harus bersusah payah, melawan, entah melawan apa, seperti sesuatu yang terus bergerak di dalam fikiranku, menjaga otak tetap bekerja seperti biasa dan mata memanas setiap kali terpejam, pedas. Otakku seperti bekerja diluar kendaliku, atau otakku punya otak untuk berfikir sendiri tanpa perintah dari tuannya. Tapi hal itu hanya terjadi setiap kali ingin tidur.

Keanehan itu ternyata masih terus berlanjut, kini merambah padamu, Kekasih. Entah kenapa setiap kali aku mengeluh soal tidurku yang tidak semudah menutup mata, jawabanmu selalu menenangkan

“itu karena sugesti diri sendiri, sayang”

Lalu di tanganmu, tidurku datang lebih awal dari bertahun-tahun sebelumnya. Kata-katamu terbukti. Sepertinya tanganmu terbuat dari bantal paling empuk sejagat raya, yang hingga mengelilingi dunia pun tidak akan menemukan penjualnya. Ada keanehan pada tanganmu, tanganmu aneh, sayang.

Pada tiap tidurku yang paling nyenyak sekalipun biasanya aku tetap bisa mendengar suara-suara, sekecil apapun sebatas masih bisa didengar telinga manusia. Suara anak-anak yang berisik saat dibangunkan, suara langkah kaki tetangga yang akan pergi bekerja, suara abang sebelah saat menyalakan motornya, suara percakapan anak-anak ketika berangkat sekolah, suara gaduh abang beradik saat berebutan kamar mandi, suara kicau burung pagi hari. Lalu pada saat seperti ini mataku akan mendadak terang, kantuk yang tadi teramat sangat akan hilang, sebab seberapa lamapun kupejamkan lagi, mata ini biasanya tidak akan tertidur lagi. Akan aku mulai hariku bukan dengan bangun pagi, melainkan terbangun terlalu pagi, dan pilihan terbaik adalah mendengarkan suara-suara yang aku sukai. Atau kadang saat kusapa kau lewat pesan yang bisa kukirim cepat, sayang, dengan perintahmu aku bisa tertidur beberapa jam lagi.

Aku suka mendengarkan lagu, suara musik, suara tv yang menyala walau tidak ada yang menonton, kadang suara nyala tv tetangga, suara drum yang dipukul, suara kicau burung tadi, aku suka. Terlebih dari semua suara, entah kenapa aku paling suka suaramu, Dewi, melalui media apapun atau mendengarnya langsung, aku tidak tahu mana yang lebih aku suka. Atau kupilih saja keduanya. Kau tahu apalagi yang aku sukai, Dewi? Menyimpan suaramu. Di fikiran, ingatan, juga di telepon genggamku, kuputar kembali berulang-ulang, terus hingga saat pemutar suara itu kumatikan pun aku tetap bisa mendengar suara indah itu.

Pagi ini hari jumat, sehari lagi adalah hari dengan tanggal 30 Mei, hari yang
paling kuingat seingatku, alasannya karena hari ini aku lahir, dulu. Hari yang paling kuingat namun tidak berharap siapapun akan mengingat, seperti setiap tahun sebelumnya, sebab aku tidak suka orang-orang akan mengingatkan aku setiap tahun umurku bertambah menuju habis. Tapi pagi ini ada yang membuatku gugup sedikit penasaran, ada yang kutunggu hingga gelap nanti saat malam akan berganti hari, entah kenapa aku berharap kekasihku akan mengingat tanggal itu, walau aku sebenarnya sangat ingat kalau aku tidak perlu berharap apa-apa maka aku tidak harus kecewa apa-apa. Tapi aku akan sangat suka jika kesayanganku mengingatnya. Sebab selalu ada pengecualian di dunia yang sekarang ini, Dewi.



Hari semakin gelap saat senja akhirnya tiba, warnanya memerah di sudut-sudut langit, aku yakin di kotamu, Rinduku, senja akan sangat indah, saat jingga itu menembus batas antara langit dan laut, ada burung-burung beterbangan menuju terang  dan menjadi siluet, menunggu untuk hilang perlahan ditelan malam. Pasir pantai itu akan terlihat berkilauan emas, semakin indah lagi saat jejak kaki kita akan terlukis dengan menakjubkannya ketika berlarian sambil tertawa, bahagia. Meski akhirnya aku harus menyadarkan diriku sendiri, Dewi, bahwa itu tidak lebih dari mimpi. Namun tidak ada salahnya untuk berharap segala sesuatu yang paling tidak mungkin, karena mungkin saja akan menjadi indah bagi kita berdua kan, Rahmi? Meski kita tidak tahu bagaimana, tapi akan tetap tinggal dan indah dalam kenangan juga ingatan kita.


“Ada begitu banyak kabar dari jauh, tentang ruang dan bumi yang selalu mengeluh” ada begitu banyak pula seandainya, tentang segala hal yang ingin aku lakukan, bisa berpindah-pindah dari kotaku ke kotamu secepat kilat, seandainya.

Malam semakin malam, namun tidak semakin gelap, ada bulan yang bersinar terang. Kita sepakat malam ini kau yang menelpon, saat itu juga kuangkat telponmu, aku sedang tiduran menghadap langit menatap bulan. Saat itu pula aku cemburu pada bulan, Dewi, aku bisa melihat bulan, bulan juga bisa melihatku, pun kau bisa melihat bulan dan bulan melihatmu, tapi aku tidak, aku tidak bisa melihatmu. Seandainya bulan adalah mata kananku, dimanapun kau, Rahmi, aku akan bisa melihatmu. lalu mata kiriku adalah milikmu.

Setelah kau selesai mendengarkan keluh tentang anak-anak rinduku yang sudah tumbuh besar dan sering membuat gaduh, kita akhiri percakapan jarak jauh yang malah membuat rindu-rindu itu semakin rusuh. Lalu tinggal beberapa jam saja hingga tanggal ini berganti, akankah kau lupa, Dewi?

Pukul dua belas lebih satu menit, hadiah kecil yang jadi bermakna sangat besar darimu sampai. Sebab jam itu jam tidurmu. Pesan suara yang kau kirimkan tiba di mejaku dengan selamat, bergetar, sebagai penandanya tiba. Aku girang mendengarnya, kau tahu apa yang paling aku suka, kau kirimkan aku suaramu sebagai hadiah. Dimana aku bisa membelinya? Di dalam suaramu terbungkus pula doa-doa, ini lebih dari istimewa.

Niat sekecil apapun patut untuk dihargai, begitu aku mengajarkan diriku sendiri. Terima (ke)kasih, Dewi.

0 Menunggu....

Label:

Jika orang-orang berkata, "menunggu itu adalah hal yang membosankan" maka itu adalah benar adanya. Aku sendiri telah mengalaminya sekali.. Mungkin dua kali, atau seringkali. Aku tau bagaimana perasaan kalian saat menunggu sesuatu. Aku bersama kalian, teman. Kalian tidak sendiri. Bahkan untuk seseorang yang sudah terlalu sering menunggu, seperti aku, hal itu masih saja membosankan. Menunggu bis datang. Menunggu jemputan. Menuggu tanggal gajian. Menunggu pesanan. Itu membosankan.

Apa yang lebih menyakitkan dari menunggu? Yak, benar! Menunggu hal yang tidak pernah datang. Akan terobati rasanya, bosan yang kita rasakan saat menunggu, bila yang ditunggu telah datang. Tapi, bagaimana bila tidak datang? Atau, tidak akan pernah datang? Iya, sakit. Untuk urusan yang melibatkan rasa sakit ini, kalian sendirian kawanku. Aku tidak mau ikut merasakannya.. Atau, tidak mau merasakannya lagi.

Menunggunya untuk menyatakan cinta padamu? Itu tidak akan terjadi, teman. Terimalah kenyataan. Berhentilah menunggu, karena itu tidak akan pernah datang. Sebaiknya datangi dia, dan tanyakan langsung padanya. Jangan lagi menunggu. Setidaknya kau akan tau yang sebenarnya.

"Untuk hal-hal yang bisa kau lalui tanpa menunggu, maka jangan menunggu."

Jika sudah tau menunggu itu membosankan, kenapa masih saja menunggu?


0 PACAR JADI MUSUH atau MUSUH JADI PACAR ?

Label:

Kamu lebih pilih mana ? atau kamu pernah mengalami yang mana? perlukah setelah putus pacaran terus musuhan? tapi kayaknya asikan dari musuh terus jadi pacar deh, yakan?


 - Pacar Jadi Musuh?
Tapi sebagian orang menjauhin mantan pacarnya bukan karna mau musuhan, tapi lebih kepada agar lebih cepat ngelupain si mantan aja. Kalo masih sering ketemu mantan ya kapan mau MOVE ON nyaaaaaaaa? bener kan? tiap hari masih bbm-an, kadang jalan, kayak memberi harapan buat balikan, kalo emang mau balikan sih gak masalah.
Tapi ada juga sih yang abis putus emang musuhan beneran, ini biasanya kalo putusnya itu tidak secara baik-baik. YAKALO BAIK-BAIK AJA NGAPAIN PUTUS?!!!!
Yaelah..
Emang sebaiknya sih kalo udah putus dan mau move on cepat itu harus membatasi komunikasi dengan mantan, ya di batesinlah.. di kasih jarak, di kurang-kurangin jalan barengnya, kalo bisa gak perlu jalan bareng lagi. Terkesan musuhan sih tapi sebenenya bukan musuhan, lebih kepada menjaga jarak aja. Tapi kalo kalian lebih milih tetap deket sama mantan kalian, tetap temenan gitu gak masalah sih.. tapi ini biasanya orang-orang yg susah buat move on, atau masih ngarep buat balikan. ya gitu dehhh....

-Musuh Jadi Pacar?
Nah.. ini nih yang asik, dari yang awalnya musuhan, ejek-ejekan terus jadi pacaran..

awalnya sih benci, lama-lama jadi cinta.. :)

awalnya sih ejek-ejekan, kesininya malah sayang-sayangan..

yang beginian sih biasanya terjadi di sekolahan, biasanya ya.. ini cintanya anak-anak sekolah, temen sekelas yang menjadi musuh terbesar.. saingan dalam beberapa mata pelajaran mungkin, atau bersaing menjadi juara kelas. Ya kayak yang ada di FTV itulah.. dunia tiba-tiba berbalik, orang yang paling di benci berubah jadi yang paling di cari, orang yang paling nyebelin menjadi yang paling ngangenin.. ANEH? bukan aneh, cinta emang gitu.. pernah ngalamin kan?

Dari benci menjadi cinta...

aduhhh... so sweet banget yah, yang dari benci banget jadi sayang banget..

Begitulah cinta, bisa membuat pacar menjadi musuh, bisa membuat musuh menjadi pacar. Tapi apa pun itu nikmatin sajalah..


0 Cerita Kebodohan Masa Kecil

Label:

Masa kecil, masa yang menyenangkan. Banyak kebahagiaan, banyak kesan, banyak kenangan yang membuat kita kembali mengenang masa dimana kita masih unyuk-unyuknya itu. Dari semua kenangan itu pasti ada diantaranya kenangan tentang kebodohan-kebodohan kita, yang justru menyenangkan juga. :D
Termasuk aku sendiri. Saat kecil aku anak yang jail, suka menertawakan banyak hal. Termasuk menertawakan kebodohanku sendiri.

Aku masih ingat ketika SD kelas 2, kira-kira umurku 8 Tahun. Hah?! Kelas 2SD umur 8Tahun? Iya, waktu itu aku punya ayah yang super asik, saat aku umur 6Tahun ayah bertanya padaku apakah aku sudah mau dimasukkan sekolah? Dan jawabanku TIDAK! Ayah menerima jawabanku dengan lapang dada. Jadinya umur 7Tahun barulah aku masuk SD.

Karena masih kecil, gak mungkin dong berangkat dan pulang sekolahnya dibiarin sendirian. Mestinya dianter jemput sama ibunya, seperti kebanyakan anak kecil yang lain deh. Tapi, karena aku memiliki ibu yang super sibuk, aku diberangkatin sekolah bareng pak Uteh. Pak Uteh itu kerjanya sebagai tukang antar-jemput anak sekolahan, naik becak yang pak Uteh buat sendiri. Ibuku membayar sejumlah uang perbulannya untuk jasa pak Uteh. Bareng 9anak lainnya aku berangkat sekolah setiap pagi diantar pak Uteh. Sebenernya aku males berangkat sama pak Uteh, karena di dalam becak itu kebanyakan anak-anak ceweknya. Tau deh anak-anak suka banget ejek-ejekan. Tapi aku gak bisa berbuat banyak, karena ibu selalu mengawasi tiap pagi sampai aku benar-benar naik ke becak pak Uteh itu. Beda cerita saat pulang sekolah, aku selalu menghindar dari pak Uteh. Aku ngumpet tiap kali pak Uteh datang menjemput, sampai pak Uteh lelah mencari dan menunggu aku, dan pergi bersama anak-anak yang lain. Lalu aku pulang sendiri naik angkot. Pak Uteh tau aku menghindar darinya, dan selalu menceritakan pada ibuku tentang keluhannya. Dan saat tiba di rumah, aku langsung diomelin sama ibu. Ya, namanya juga ibu-ibu.

Sampai pada suatu hari yang cerah, pak Uteh baru saja pergi meninggalkan sekolahku setelah lama menungguku yang tak kunjung datang karena bersembunyi. Aku senang, aku ngata-ngatain pak Uteh, ngoceh sendiri. Yaudah aku mau pulang nih, naik angkot lagi. Uangku di saku tinggal 100rupiah, pas-pasan untuk ongkos. Uangku habis kubelikan jajanan saat jam istirahat tadi. Aku pegangi terus uang itu di tangan kananku, aku berhentikan angkot lalu naik menuju pulang ke rumahku. Di dalam angkot aku masih memegangi uang logam 100rupiah itu, aku asik menikmati perjalanan menuju rumah. Penumpang yang lain udah pada turun, tinggal aku sendiri. Angkot yang aku naikin ini sudah sangat buruk, bangkunya bolong-bolong, banyak sobekan dimana-mana. Sampai tiba-tiba ban angkotnya terkena lubang yang cukup dalam, aku tersentak dan menjatuhkan uang logamku ke dalam lubang bangku angkot itu. Aku panik, uang logamku manaaaaa?!!! Aku cari-cari, aku masukkan tanganku ke lubang bangku itu, tapi tidak ketemu juga. Aku makin panik, aku takut, uangku tinggal itu. Rumahku semakin dekat dan uang logam itu belum juga kutemukan. Tidak ada orang lain di dalam angkot tempat meminta pertolongan, aku harus bagaimana? Baru saja kulihat rumahku kelewatan, aku makin takut. Aku takut turun, tapi aku lebih takut kejauhan dari rumah. Aku beranikan diri, aku pencet aja belnya. Angkot berhenti, aku turun dengan langkah kaki yang gemetar. Aku nggak lari, aku samperin supir angkotnya. Abang supir angkotnya menjulurkan tangan, tanda meminta ongkos. Aku diam. Mana ongkosnya, dek? Tanya abang itu. Aku menangis kencang di depan wajahnya. Huaaaaaaaaaa!!!! Aku nggak ngomong, aku cuma nangis, yang kencang. Huuuaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaaa!!!!! Mungkin abang supir angkot itu sedih melihatku. Yaudah, pergi sana. Kata abang itu sambil menjalankan angkotnnya.. Aku berjalan menuju rumah sambil menangis, orang-orang melihat ke arahku, tapi aku tetap nangis, makin kencang. Cukup jauh aku berjalan, sampai di rumah ibu ikutan panik mendengar tangisanku. Tapi namanya juga ibu, sangat pandai menenangkan anaknya, dan juga ibu memang tempat untuk mengadu. Aku ceritakan semua sama ibu, dan tetap aja, aku diomelin lagi. Yaudah, aku terima untuk yang satu ini.

Sejak hari itu, aku memilih pulang bareng pak Uteh.



0 Bidadari berambut "cepol"

Label:

Sore itu, aku duduk menatapinya dari sudut ruangan, selisih beberapa meja dari tempat wanita itu duduk. Dia memakai kemeja berwarna putih, dengan kancing atas dibuka, 2 kancing. Ia terlihat sangat seksi. Rambutnya yang hitam lebat dan panjang itu dicepol, yang membuat leher belakangnya terlihat jelas. Ada bulu-bulu halus di situ. Ia merasa cuaca sore itu cukup gerah sepertinya. Kakinya yang panjang itu ditumpu oleh heels, yang membuat kakinya terlihat kokoh. Itu adalah kaki yang indah. Di mejanya terletak sepiring nasi goreng dan segelas es teh, yang sedang ia santap. Bahkan caranya menyendok makanan itupun terlihat indah di mataku. Apa ini? Apa aku jatuh cinta padanya? Apa mungkin iya?

Hei! Dia sadar kalau sedang aku perhatikan. Dia melihatku! Aku kepergok.. Aku buru-buru memalingkan wajah, mencoba membuat kesibukan. Aku mainkan henponku, padahal lagi mati. --"
Tapi aku sok sibuk aja.

Cepolan rambutnya sesekali lepas, lalu rambut yang indah itu terurai dengan indah. Karena dia lupa mungkin membawa ikat rambutnya. Saat dia mengangkat kedua tangannya, untuk merapikan lalu mencepol rambutnya lagi, saat itu juga aku sangat ingin memeluk tubuhnya dari belakang. Lalu membisikan ketelinganya dengan lembut: aku suka semua yang ada padamu.

Tapi hayalan itu harus aku hentikan, karena ternyata ada seorang pria yang duduk di depannya, dan membantu membenarkan rambut indah itu. Pria yang beruntung sekali. Karena ia tak begitu cocok untuk bidadari itu. Pria itu terlalu pendek untuk kaki indah yang kokoh itu. Bahkan wanita itu terlalu cantik  untuk menjadi pacar si pria pendek. Tapi entahlah.. Mungkin wanita itu mau menerima, dan tidak terlalu pilih-pilih. Entahlah.. Kalau dibanding-bandingkan, apa kelebihan pria itu dariku? Sudah jelas  lebih tinggi dan tampan aku darinya. Sekali lagi, pria itu hanya beruntung mendapatkannya, terlalu beruntung malah. Tapi tidak, ini hanya masalah waktu. Pria itu lebih dulu bertemu bidadari itu, waktu yang tepat. Coba saja aku yang lebih dulu?

Ah, aku hanya iri pada pria itu. Tapi wanita itu pantas mendapatkan yang lebih baik, seharusnya.

Aku tidak pernah tahan dengan wanita seperti ini.. Seperti itulah gambaran bidadari buatku.


0 Beautiful Waitress :)

Label:



Sore itu suasana terasa membosankan, aku beserta beberapa temanku hanya terdiam terhanyut oleh kesunyian. Di sela-sela suasana yang begitu sunyi seorang temanku mengajak kami ngopi-ngopi di sebuah coffee shop di tengah keramaian kota sambil menunggu matahari terbenam, dengan cepat kami semua menerima ajakannya, kami segera menuju ke motor masing-masing dan menuju coffee shop tersebut.

Dari tempat kami sekarang sekitar 15 menit perjalanan menuju coffee shop tersebut, sampai di sana kami langsung parkirkan motor masing-masing, aku melihat bangunan coffee shop tersebut, berdiri kokoh dengan 3 lantai berwarna merah marun.

Logo coffee shop tersebut berwarna kuning cerah dengan gambar seorang pria sedang membuat secangkir kopi, terpampang di pinggir jalan di depan ruko berlantai 3 itu. Kami masuk, dari 3 lantai yang tersedia kami memilih lantai 2, kami duduk di sudut ruangan mengarah ke jalanan kota yang ramai lalu lalang kendaraan. Di depan kami pula terpampang matahari sore berwarna oranye agak gelap yang begitu indah untuk pemandangan sore itu. Kami duduk di sofa berwarna hitam, suasana tempat ini cukup riuh, setiap pengunjung asik dengan kegiatannya. Aku melihat ke sebelah kiri dari meja kami ada seorang pria duduk sendiri, sedang asik dengan laptopnya tanpa menghiraukan sekelilingnya, aku berpaling ke arah belakang meja kami duduk 4orang wanita sedang tertawa lepas menggosipkan sesuatu.

Pelayan datang menghampiri kami, menanyakan pesanan sambil menunjukkan buku menu di coffee shop tersebut, seorang wanita berambut pendek bergaya agak tomboi, berparas manis dengan wajah yang agak di tekuk. Mungkin ia lelah sudah bekerja setengah harian, kami pun tak mau menambah kesal hatinya, kami langsung memilih pesanan. Aku memilih "sanger panas" minuman yang pas menurutku untuk menemani sinar mentari yang mulai redup.

Menunggu 5 menit sambil bercanda pesanan kami pun datang, di antarkan oleh seorang pelayan wanita, bukan.. bukan pelayan yang tadi, yang ini berbeda. Ia berhijab, berbadan langsing, cukup tinggi untuk ukuran wanita, dia ini cewe banget, berbeda dengan yang tadi, wajah wanita ini begitu bersinar, bibir tipisnya terus memberikan senyum ke arah kami. Wajahnya ayu, terasa sejuk tiap melihat ke arah wajah dengan bibir tipis itu. Aku suka memandang wajahnya, aku suka membalas senyumnya, aku suka dia yang mengantarkan pesanan kami.

Setelah mengantarkan pesanan kami, ia langsung bergegas pergi, ia harus bekerja lagi, ia harus mengantarkan pesanan yang lain. Mataku belum beralih darinya sembari ia pergi meninggalkan kami, saat ia turun ke lantai 1 barulah aku memalingkan pandanganku.

Aku mulai menyukai coffee shop itu, aku mau datang tiap sore untuk duduk memandangi matahari yang terlihat jelas dari situ sembari mencuri-curi pandang ke arah si wanita berwajah ayu pengantar pesanan kami. Aku suka tempat itu, aku suka suasana itu, aku suka wanita itu. Ya, aku rasa aku suka wanita itu. Hei, aku suka kamu..


0 #JatuhCintaituSederhana

Label:

Jatuh Cinta, semua orang pasti pernah mengalaminya. Jatuh Cinta itu menyenangkan, semuanya terasa indah, segalanya terasa menyenangkan. Jatuh Cinta menambah gairah dalam melakukan hari-hari kita dari biasanya. Jatuh Cinta bisa kapan saja, dimana saja, dan tak perlu hal-hal yang rumit karna #JatuhCintaituSederhana , sesederhana seperti saat ketika di hukum bareng karna gak ngerjain PR, di suruh berdiri di depan kelas, ngobrol bareng, dan rasa cinta muncul deh.

Pernah gak ketemu cewe atau cowo cakep ketika papasan di toilet umum? kamu terkesima dengan penampilannya pas pertama kali ketemu. Terus kamu balik badan buat ngeliatin dia dari belakang, dan ketika kamu membalikkan badan kamu lagi sebenernya cewe atau cowo yg kamu liatin itu ngeliatin kamu balik. Sederhana kan?

Saat ada anak baru di kelas, dan memperkenalkan diri di depan. Kamu mandangin dia terus, kamu ngerasa pengen kenal sama anak itu. Ya, kamu sedang jatuh cinta.

"Ketika kita merasa menyayangi dan mecintai seseorang tanpa alasan, itu adalah rasa cinta yg sebenarnya :D" #JatuhCintaituSederhana 

Buat cewe-cewe, pernah ngeliatin cowo lagi main bola kan? dan ketika kalian memperhatikan satu cowo, kalian ngerasa cowo itu keren banget pas main bola. Tanpa kalian sadari kalian mulai suka nonton bola, atau kalian sengaja nonton bola hanya karna si cowo itu suka main bola. Dan akhirnya setiap hari kamu ngeliatin dia main bola. #JatuhCintaituSederhana 

 #JatuhCintaituSederhana Awalnya kita kenalan, dan akhirnya kita jadian.

Jatuh Cinta pada senyuman pertama. Kamu lagi duduk di cafe misalnya sambil sibuk dengan laptop yang kamu bawa, lalu masuk seorang cewe dan duduk di depan meja kamu. Dan si cewe ini mencuri perhatian kamu dari laptop yang sedang asik kamu mainin tadi. Kamu memperhatikan cewe tersebut dan sebenernya cewe tau kalau dia sedang di perhatikan. Cewe itu ternyata juga memperhatikan kamu ketika dia masuk ke dalam cafe saat kamu sibuk dengan laptopmu. Lalu bertemulah mata kalian, saling menatap, kamu senyum ke cewe itu, si cewe juga membalas senyum ke kamu. "Aku senyum ke kamu, kamu balik senyum ke aku" #JatuhCintaituSederhana   Dalam hati kamu bicara "Duh, senyumnya manis. Siapa yah namanya?"
Dengan memberanikan diri kamu samperin mejanya dan berkenalan dengan cewe itu. Kalian duduk semeja dan melanjutkan cerita kalian sendiri. Ya, sesederhana itu sih.


#JatuhCintaituSederhana Berawal dari saling mengagumi, lalu jadi suka dan berkembang menjadi cinta.

#JatuhCintaituSederhana Berawal dari aku dan kamu, lalu menjadi dengan "KITA"

Di kelas di kasih tugas kelompok, dan tanpa kamu harapkan kamu satu kelompok dengan seseorang yang udah lama kamu kagumin. Karna sering kali ketemu dan komunikasi bareng kamu jadi cinta sama dia. #JatuhCintaituSederhana 

Jatuh cinta juga bisa di sebabkan karna seringnya pulang bareng. Kamu biasa pulang naik angkot misalnya, dalam perjalanan menuju rumah kamu naiklah seseorang yang cantik/ganteng, awalnya itu biasa buat kamu, tapi keesokan harinya kalian barengan lagi. Lagi dan lagi sampai akhirnya kamu mulai terbiasa dengannya dan mulai penasaran. Namanya siapa, rumahnya dimana, dia merhatiin  gk kalau kalian pulangnya barengan terus. Dan hari selanjutnya kalian masih barengan, kamu memberanikan diri buat ngajak kenalan. Dia merespon dengan baik. Setelahnya kalian masih pulang bareng namun dengan cinta di hati.

#JatuhCintaituSederhana Ketika dalam diam tak lelah untuk saling mendoakan.

#JatuhCintaituSederhana Berawal dari BBM-an menjadi TTM-an

#JatuhCintaituSederhana Saat aku dekat denganmu, dan jantungku berdetak dengan kencang.

Kamu punya temen curhat? pasti punya yah, kamu sering curhat ke dia tentang masalah dan keluh kesah. Karna seringnya kamu cerita segala hal dengannya, kamu ngerasa nyaman bareng dia. Ya
#JatuhCintaituSederhana 

Ya, Jatuh Cinta itu Sederhana, sesederhana Cinta aku ke kamu.
Udah, gitu aja..



 
₲ustiAηsẙaH͟ ™ © 2015 | Designed by My Blogger Themes | Blogger Template by GUSTI